Cerita Pendek Singkat - Keberanian dan Kehati-hatian
"Tiba-tiba, Budi melihat seekor harimau yang sedang mendekati Ani. Budi segera berlari keluar dari balik semak-semak untuk menyelamatkan Ani."
Suatu hari, Budi dan Ani sedang bermain di hutan. Mereka bermain petak umpet. Budi bersembunyi di balik semak-semak, sedangkan Ani bersembunyi di balik sebuah pohon.
Tiba-tiba, Budi melihat seekor harimau yang sedang mendekati Ani. Budi segera berlari keluar dari balik semak-semak untuk menyelamatkan Ani.
"Ani, berlarilah!" teriak Budi.
Ani ketakutan. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan.
"Ayo, cepat!" teriak Budi lagi.
Ani akhirnya berlari mengikuti Budi. Mereka berlari secepat mungkin untuk menjauhi harimau tersebut.
Harimau itu mengejar Budi dan Ani dengan cepat. Budi dan Ani semakin ketakutan.
Tiba-tiba, Budi punya ide. Ia berhenti berlari dan berdiri di depan Ani.
"Ani, berlindunglah di belakangku!" teriak Budi.
Ani bersembunyi di belakang Budi. Harimau itu mendekati Budi dengan ganas.
Budi mengambil sebuah batu dan melemparkannya ke arah harimau tersebut. Batu itu mengenai kepala harimau tersebut, sehingga harimau itu kesakitan.
Harimau itu mengaum kesakitan. Ia kemudian berbalik dan pergi meninggalkan Budi dan Ani.
Budi dan Ani sangat lega. Mereka selamat dari harimau tersebut.
"Terima kasih, Budi," kata Ani. "Kau telah menyelamatkanku."
Budi tersenyum. Ia senang bisa menyelamatkan adiknya.
"Tidak apa-apa," kata Budi. "Itu adalah tugasku sebagai kakak."
Budi dan Ani kemudian pulang ke rumah. Mereka menceritakan kejadian tersebut kepada orang tua mereka. Orang tua mereka sangat bangga kepada Budi.
Sejak kejadian menegangkan dengan harimau itu, Ani yang tadinya pendiam dan pemalu, tumbuh rasa pemberanian. Ia tak lagi selalu bergantung pada Budi dan mulai berani menjelajah sendiri.
Suatu pagi, Ani berkata, "Kak, aku mau main ke Bukit Kenanga!"
Budi mengernyit. Bukit Kenanga dikenal angker oleh warga desa. "Bukit Kenanga? Tapi disana..."
"Tenang, Kak," potong Ani. "Aku bawa kompas pemberian Pak Guru. Dan aku janji nggakkan pergi jauh!"
Budi bimbang. Ia tak tega melihat tatapan penuh semangat Ani. Akhirnya, Budi mengizinkan Ani pergi dengan satu syarat, "Bawa peluit ini. Kalau terjadi apa-apa, langsung tiup kencang!"
Ani mengiyakan dan berpamitan. Budi melepas Ani pergi dengan perasaan khawatir.
Bukit Kenanga diselimuti kabut tipis. Burung-burung berkicauan riang, menemani langkah Ani yang penuh keyakinan. Ia menyusuri jalan setapak, kompas selalu setia di genggaman. Tiba-tiba, langkah Ani terhenti. Di depannya, terbentang jurang curam yang tertutupi tanaman liar. Kompasnya berputar-putar tak tentu arah. Panic! Ani ingat pesan Budi. Ia mengeluarkan peluit dan meniupnya sekuat tenaga.
Suara melengking peluit menembus hening hutan. Dari kejauhan, Budi mendengar suara itu. Jantungnya berdegup kencang. Ia mengenali suara peluit Ani. Tanpa pikir panjang, Budi berlari ke arah Bukit Kenanga.
Sesampainya di jurang, Budi menemukan Ani menangis ketakutan. Rupanya, Ani terpeleset saat mencoba mencari jalan lain. Budi sigap. Ia mengeluarkan tali yang selalu dibawanya dan melemparkannya ke bawah.
"Ani, pegang talinya!"
Ani meraih tali dengan tangan gemetar. Budi menarik perlahan-lahan hingga Ani berhasil naik ke atas. Mereka berpelukan erat, lega dan syukur bercampur menjadi satu.
Kejadian ini mengajarkan Ani arti pentingnya berhati-hati. Ia juga menyadari, keberanian tanpa persiapan bisa berujung petaka. Sejak itu, Ani tak lagi nekat menjelajah sendirian. Budi pun tak lagi khawatir berlebihan. Mereka belajar, petualangan seru tak harus melulu melibatkan tempat-tempat terpencil. Hutan di belakang rumah, sungai jernih mengalir, atau sawah hijau membentang, menyimpan keajaiban tersendiri yang menunggu untuk dijelajahi bersama.
Cerita ini mengajarkan anak-anak untuk Selalu waspada dan berhati-hati, terutama saat berada di tempat asing.
Daftar Isi
- Petualangan Sang Penjelajah Kecil
- Misteri Pulau Ajaib
- Si Kucing yang Bisa Berbicara
- Batu Permata Pengabul Keinginan
- Petualangan si kelinci Di Puncak Gunung
- Petualangan Rudi, Sang Nelayan Cilik
- Persahabatan Rara dan Peri Penjaga Taman
- Kerbau yang Sombong dan Keledai yang Bijaksana
- Rubah yang Licik dan Anak Ayam
- Keberanian dan Kehati-hatian